DEPOK – Calon Presiden ( Capres) dari PDIP Ganjar Pranowo mengatakan masalah kesehatan menjadi fokus utamanya. Salah satu program unggulannya dalam pertarungan Pilpres 2024, adalah konsep satu desa satu puskesmas dan satu dokter.

Hak itu dia sampaikan saat memberikan kuliah kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Senin (18/9/2023).

Pada kesempatan tersebut, Ganjar Pranowo menjelaskan visi dan gagasannya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas, dengan fokus pada sektor kesehatan.

“Untuk mencapai visi Indonesia Emas, masyarakat harus hidup sejahtera, sehat, cerdas, dan produktif. Namun, masih ada banyak pekerjaan rumah dalam masalah kesehatan yang harus kita selesaikan,” ucap Ganjar, yang pernah menjadi gubernur Jateng dua periode ini.

Dia menyinggung banyaknya fasilitas kesehatan di Indonesia masih jauh dari memadai, dan banyak warga yang masih mengandalkan dukun sebagai sumber pertolongan medis karena akses ke layanan kesehatan masih terbatas.

“Dalam konteks ini, saya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap desa memiliki puskesmas dan setidaknya satu dokter, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan di mana pun mereka berada,” ujar Ganjar.

Selain memperbaiki infrastruktur kesehatan, Ganjar Pranowo juga menekankan pentingnya reformasi sistem pendidikan di Indonesia. Saat ini, sekolah kedokteran masih dianggap sulit dan biayanya sangat tinggi.

“Saya telah mengalami sendiri kesulitan dalam mendukung perguruan tinggi yang ingin membuka program studi kedokteran. Prosesnya sangat rumit. Padahal, kita masih kekurangan tenaga medis. Kami harus mempermudah proses ini,” tambahnya.

Ganjar Pranowo juga menyoroti pentingnya pengembangan industri alat-alat kesehatan di dalam negeri. Banyak alat kesehatan masih diimpor karena belum diproduksi secara lokal.

“Kita harus mendorong pengembangan industri alat kesehatan pada masa mendatang agar kita dapat memproduksi peralatan medis sendiri. Ini akan mengurangi ketergantungan pada impor,” kata mantan gubernur Jawa Tengah ini.

Dikatakan, selama pandemi Covid-19, Indonesia menghadapi tantangan dalam produksi masker medis, yang sebagian besar harus diimpor.

Ganjar melihat hal itu sebagai momen penting untuk memobilisasi perguruan tinggi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta pengusaha dalam rangka meningkatkan kemampuan produksi alat kesehatan di Indonesia.

“Anggaran untuk penelitian dan inovasi harus ditingkatkan untuk mewujudkan tujuan ini,” kata Ganjar Pranowo.

Jurnalis: Dewo