JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui Vice Presiden Public Relation Joni Martinus menanggapi isu terkait KAI yang terkena Rensomware.

Joni memastikan data pelanggan KAI aman dari serangan hacker.

“Kami juga pastikan bahwa seluruh data KAI aman, dan hingga saat ini seluruh sistem operasional IT dan pembelian tiket online KAI masih berjalan dengan baik.” Kata Joni saat dikonfirmasi tentang isu data KAI terkena serangan Rensomware, Senin (15/1/2023).

Kendati demikian, Joni Mengatakan KAI akan terus melakukan investigasi terhadap informasi yang beredar dimedia sosial.

“Dapat kami sampaikan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan, namun kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam terkait adanya informasi tersebut.” Katanya

KAI terus berkomitmen untuk meningkatkan keamanan data pelanggan.

“KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu.” Pungkas Joni.

Dikutip dari akun X @TodayCyberNews, peretas meminta pemerintah untuk memberikan tebusan untuk mengambil kembali data KAI sebesar 11,69 bitcoin atau sekitar Rp7,7 miliar (berdasarkan harga Bitcoin pada 15 Januari 2024 pukul 19.45 seharga Rp663.704.486/BTC).

Adapun peretas masih menunggu uang tebusan selama 15 hari dan 23 jam, sebelum data disebarkan ke publik.

Diketahui, walaupun peretas tidak membagikan contoh atau sample data yang dicuri, tetapi mereka membagikan akses VPN ke jaringan internal yang digunakan untuk menembus server KAI.

Jurnalis: Angie