Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan

JAKARTA – Erdogan berbicara via telepon dengan Isaac Herzog presiden Israel yang baru setelah sebelumnya mengadakan pembicaraan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas pada Sabtu pekan lalu.

“Selama pembicaraan dengan Abbas, Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina,” kata Kantor Kepresidenan Turki.

Erdogan juga menggarisbawahi penekanan Turki untuk melanjutkan dialog meskipun ada perbedaan pendapat,” lanjut kantor tersebut, seperti dikutip AFP, Selasa (13/7/2021).

Erdogan, sambung kantor itu, mengatakan kepada Herzog bahwa komunitas internasional mengharapkan solusi dua negara yang permanen dan komprehensif untuk konflik Palestina-Israel dalam kerangka resolusi PBB.

Pada bulan Mei, Erdogan menyebut Israel sebagai “negara teror” setelah polisi Israel menembakkan peluru baja berlapis karet dan granat kejut ke arah pemuda Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem.

Sedangkan Israel menuduh Turki membantu anggota Hamas, yang dianggap sebagai “organisasi teroris” oleh Israel dan sekutu Baratnya.

Turki juga baru-baru ini berusaha memperbaiki hubungannya yang rusak dengan Arab Saudi dan Mesir.

Pembicaraan telepon pada Senin lalu itu terjadi sebulan setelah Naftali Bennett menjadi perdana menteri Israel, menggantikan Benjamin Netanyahu, yang kerap bertikai dengan Erdogan. Momen langka ini baru pertama kalinya karena Erdogan tidak pernah menelpon pihak Israel sebelumnya.