Raja Juli Antoni, Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN. Dok : ATR/BPN

JAKARTA – Menjelang akhir tahun 2022, Kementerian ATR/BPN mengadakan rapat pimpinan rutin dengan agenda monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap kinerja Kantor Wilayah BPN Provinsi (Kanwil) dan Kantor Pertanahan (Kantah) se-Indonesia.

Rapat kali ini dipimpin oleh Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN, Raja Juli Antoni secara daring dan luring di Ruang Rapat 401, Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, pada Kamis (20/10/2022).

Dia menyampaikan, rapat monev ini akan digelar setiap minggu untuk mengetahui realisasi dari target yang sudah ditentukan.

“Sesuai dengan edaran yang sudah dikeluarkan minggu lalu, minggu ini masih adjustment, penyesuaian mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa on the track untuk mengejar target, per minggu itu seharusnya kita bisa dapat Sertipikat Hak atas Tanah (SHAT) sejumlah 225.000 SHAT, kemudian Peta Bidang Tanah (PBT) 125.000 bidang,” kataRaja Juli Antoni.

Dengan target tersebut, ia meminta para Kepala Kanwil BPN Provinsi dan Kepala Kantah untuk bisa meningkatkan kinerjanya.

“Kesimpulannya, pertama target kita secara nasional per minggu itu memang harus di-adjust oleh masing-masing Kanwil tempat masing-masing, dan dibagi per Kantah capaian per minggunya bahkan nanti harus di-breakdown menjadi capaian perhari,” jelas Raja Juli Antoni.

Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN, Sunraizal sebagai evaluator dalam rapat ini mengatakan bahwa jajaran Inspektur Wilayah (Irwil) akan mengawasi kinerja Kanwil dan Kantah dalam mempercepat program PTSL dan penyerapan anggaran. Pencapaian target ini, menurutnya harus dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja Kementerian ATR/BPN secara nasional, mengingat adanya keterbatasan waktu.

“Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman di daerah, surat edaran dari Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal tentunya jangan ragu-ragu untuk dilakukan. Seluruh jajaran Irwil dan auditor agar melihat hal itu adalah suatu kebijakan yang ditempuh dalam rangka mencapai target-target yang sudah ditetapkan. Karena kalau target-target tidak dapat dicapai, akan mengganggu kinerja Kementerian,” papar Sunraizal.

Dia berharap jajaran Kementerian ATR/BPN di pusat maupun daerah membuat rencana pencapaian untuk kegiatan fisik serta keuangan.

“Saya minta para Irwil minta kertas kerjanya itu sampai akhir tahun untuk masing-masing wilayah kerja Irwil. Harus ada rencana serapan kegiatan fisik dan keuangan sampai dengan akhir tahun,” tegas Inspektur Jenderal Kementerian ATR/BPN.

Jurnalis: Agung Nugroho