Foto: ilustrasi

JAKARTA – Atasi lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak, pemerintah akan mengimpor obat yang digunakan untuk menangani kasus gangguan ginjal akut yakni fomepizole dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai rapat terbata di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (24/1/2022).

Lanjut dia mengatakan stok baru fomepizole akan digunakan untuk menangani pasien yang masih dirawat.

“Kita sedang proses beli juga dari Amerika. Mereka ada stok, tetapi enggak banyak. Juga dari Jepang ada sekitar 2.000-an,” ungkap Budi

Obat fomepizole yang akan dibeli dari AS dan Jepang akan menambah stok yang saat ini ada dari Singapura dan Australia.

Budi menyebut, fomepizole digunakan setelah konsultasi dan pengujian yang melibatkan ahli farmakologi. Dia menyebut 7 dari 10 anak pasien gangguan ginjal akut mengalami kondisi yang lebih baik setelah meminum obat itu.

Pemerintah akan memberikan obat-obatan itu kepada pasien yang masih dirawat. Obat akan diberikan secara gratis.

“Obat barunya akan biaya kita, nanti kita yang memberikan itu ke seluruh rumah sakit yang ada pasien yang bergejala ginjal akut ini,” jelas dia.

Setiap pasien akan diberikan fomepizole sebanyak lima kali. Obat diberikan kepada pasien yang masih dalam fase ringan.

“Kalau masuk ke tahap stadium tiga itu angka kreatininnya saya lupa, kalau kondisi kerusakan sudah cukup tinggi memang akan tetap sulit ya,” pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho