Kementerian ATR/BPN menyelenggarakan ujian PPAT Tahun 2022. Dok: ATR/BPN

BOGOR – Dalam memberikan layanan pertanahan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dibantu oleh mitra kerja, salah satunya Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). Peran PPAT di masyarakat dinilai sangat penting karena bisa membantu melayani masyarakat dalam urusan pertanahan.

Direktur Jenderal Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah (Dirjen PHPT), Suyus Windayana mengatakan, dengan pesatnya pendaftaran tanah di Indonesia melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), kebutuhan akan layanan pertanahan pun meningkat drastis.

“Dengan tingginya pendaftaran di seluruh Indonesia selama lima tahun terakhir, transaksi pertanahan pun meningkat. Ternyata masyarakat belum terlayani semua oleh PPAT, karena sejauh ini masih terpusat di ibukota-ibukota kabupaten,” kata Suyus Windayana di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kementerian ATR/BPN, pada Jumat (04/11/2022).

Menyadari hal tersebut, Kementerian ATR/BPN menyelenggarakan ujian PPAT Tahun 2022 dengan tujuan menambah persebaran PPAT sehingga menjangkau masyarakat di berbagai penjuru yang ada di Indonesia. Dirjen PHPT mengatakan, animo masyarakat untuk mengikuti ujian PPAT tahun ini sangat tinggi, terlihat pada jumlah peserta yang mendaftar.

“Jadi dua tahun kita tidak mengadakan ujian karena pandemi, 3.300 (peserta ujian) anggaran kita, itu hanya dua jam saja langsung penuh kuotanya. Setelah itu, pada akhirnya kita buka semua bisa mendaftar, ternyata ada 7.000-an pendaftar, dan yang lolos seleksi administrasi 6.000,” jelas Suyus Windayana.

Padatnya jumlah pendaftar membuat Kementerian ATR/BPN membagi ujian menjadi dua gelombang yakni, pada tanggal 4-6 November 2022 di Gedung PPSDM. Kemudian, gelombang kedua nantinya akan dilaksanakan di Sekolah Tinggi Pertanahan Negara (STPN) Yogyakarta dua minggu setelahnya.

Direktur Pengaturan Tanah Komunal, Hubungan Kelembagaan dan PPAT, Sepyo Achanto kemudian menjelaskan, ujian PPAT tahun ini dilaksanakan menggunakan metode computer based test (CBT).

“Dengan metode ini kita bisa memastikan bahwa ujian berlangsung secara transparan karena hasil ujian akan langsung terpampang di monitor peserta setelah ujian. Selain itu, peserta juga bisa melihat hasil ujian seluruh peserta yang mengikuti ujian di layar yang tersedia di depan gedung PPSDM. Jadi ini sesuai dengan nilai Kementerian ATR/BPN yang melayani, profesional, dan terpercaya,” ungkap Sepyo Achanto.

Adapun acara pembukaan ujian PPAT ini turut dihadiri oleh Kepala PPSDM, Agustyarsah serta Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP IPPAT), Hapendi Harahap.

Jurnalis: Agung Nugroho