kunjungan kerja ke Oman, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas. Dok: Kemenpanrb

JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menegaskan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) agar tidak menjadi formalitas semata.

Hasil dari pelatihan yang diadakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) tersebut harus menjadi instrumen para peserta memberikan dampak pada instansi masing-masing.

“Arahan Presiden yang pertama, birokrasi harus berdampak. Bapak lulus dari sini berdampak enggak ke tempat Bapak? Ini yang paling penting,” ujar Menteri Anas saat menutup PKN Tingkat I Angkatan LV (ke-55) Tahun 2022 di Kantor LAN Veteran, Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Anas meminta kepada Kepala LAN untuk memonitor implementasi proyek perubahan yang dibuat para peserta apakah berjalan secara konsisten di lapangan.

“Makanya tadi saya tanya ke Kepala LAN tolong dimonitor. Saya minta monitoringnya tiga bulan, apakah proyek perubahan yang hebat ini dikerjakan dan berdampak terhadap organisasi dan masyarakat? Kalau memang proyek perubahannya hebat, tapi pimpinan tidak merespons mungkin juga bisa dilaporkan,” kata Anas.

Dengan adanya monitor tersebut, Dia berharap PKN bukan hanya menjadi formalitas, namun dapat menjadi instrumen untuk mendorong pemimpin hebat mengimplementasikan dan mengembangkan proyek perubahannya di tempat masing-masing.

“Mudahan-mudahan PKN Angkatan 55 ini akan membawa dampak yang hebat dan ini menjadi aktualisasi konkret dari arahan Presiden yang bisa dieksekusi oleh Bapak/Ibu,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala LAN Adi Suryanto menjelaskan PKN Tingkat I Angkatan LV dibuka pada Senin (25/07) sampai dengan acara pelepasan pada Jumat (9/12/2022). Kegiatan ini diikuti 42 orang yang berasal dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan kepolisian.

Adapun tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat I adalah untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan kolaboratif pada JPT Madya yang dapat memobilisasi seluruh potensi pemerintah dan masyarakat. Hal ini guna meningkatkan daya saing bangsa serta percepatan pembangunan nasional secara adil dan merata.

“Kompetensi yang dibangun dalam PKN Tingkat I adalah kompetensi kepemimpinan kolaboratif, yang memiliki kemampuan membangun sinergi antarinstansi pemerintah, mampu menjadi motor penggerak perubahan dan memiliki karakter kepemimpinan yang terbuka, serta mampu mengelola keragaman di lingkungannya untuk mencapai hasil kerja yang berdampak luas,” jelasnya.

Jurnalis: Agung Nugroho