Wakil Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) Raja Juli Antoni saat meresmikan layanan Cetar di Jakarta, Jumat (3/3/2023). Dok: IP/Agung

JAKARTA – Wakil Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN) Raja Juli Antoni menyebut, pelayanan Customer Care Tata Ruang (Cetar) membantu proses perizinan tata ruang. Sehingga dapat menarik investor dan berdampak positif terhadap masyarakat.

Hal itu dikatakan Raja Juli dalam acara peresmian Custumer Care Tata Ruang (Cetar) di Gedung Tata Ruang, Jakarta, Jumat (3/3/2023).

“Tujuannya adalah meningkatkan layanan kepada masyarakat, mempercepat proses perizinan sehingga investasi tumbuh, lapangan pekerjaan tercipta dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Raja Juli.

Menurutnya, melalui layanan tersebut banyak membuka peluang untuk meningkatkan perekonomian nasional.

“Tadi sudah dijelaskan kompleksitas Kesesuaian Kegiatan Pemanfaaatan Ruang (KKPR), bersama dengan detail potensi ekonomi yang potensial bila layanan ini terus kira perbaiki,” ujar Raja Juli.

Mengenai konsultasi di Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen) Tata Ruang, Kementerian ATR/BPN, Jakarta dapat dilakukan masyarakat melalui dua mekanisme, yaitu pemohon dengan perjanjian maupun tanpa perjanjian.

Untuk mekanisme pemohon dengan perjanjian, langkah awal yang dilakukan oleh pemohon adalah berkonsultasi secara daring terlebih dahulu melalui Hotline Pengaduan Kementerian ATR/BPN melalui WhatsApp 0811-1068-0000.

Dirjen Tata Ruang Gabriel Triwibawa mengatakan bahwa inisiasi tersebut adanya komitmen pemerintah untuk mempercepat investasi

“Salah satu mesin mendulang investasi adalah layanan tata ruang khususnya pada Kesesuaian Kegiatan Pemanfaaatan Ruang (KKPR),” ujarnya.

Dia mengatakan dibalik layanan KKPR adanya percepatan, penyiapan detail tata ruang terutama Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) diseluruh Indonesia.

“Hingga saat ini, dia menyebut realisasinya ialah 287 RDTR, diantara jumlah tersebut baru 114 RDTR yang terintegrasi oleh sistem oss,” ucap Gabriel.

Ada Potensi Investasi Rp 2.900 Triliun

Gabriel Triwibawa mengaku terobosan ini merupakan morning call bagi Kementerian ATR/BPN untuk mengurus perihal potensi investasi di Indonesia.

“Ada sesuatu yang sesungguhnya potensi besar bagi negeri ini dengan suatu investasi. Kalau itu bisa kita layani, bisa menimbulkan investasi, akan membuka lapangan kerja lebih besar,” ucap Gabriel

Dia menyebut ada potensi investasi sekitar Rp 2.900 triliun secara total, termasuk yang masih macet.

“Cetar diharapkan bisa menangani kendala yang muncul dalam pelaksanaan penyelenggaraan tata ruang, salah satunya yakni Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Tata Ruang (KKPR),” ujar Gabriel.

Jurnalis: Agung Nugroho