Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Maros, Kamis (27/7/2023). Dok: ATR/BPN

MAROS – Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Raja Juli Antoni mengunjungi Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Maros, Kamis (27/7/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Raja Juli Antoni berdialog dengan masyarakat yang sedang mengajukan permohonan di Kantah Kabupaten Maros.

Dia juga meninjau langsung fasilitas layanan serta ruangan dari tiap-tiap seksi yang menunjang layanan pertanahan.

Usai melakukan peninjauan, Raja Juli Antoni memberikan arahan kepada jajaran Kantah Kabupaten Maros. Ia mengingatkan terkait pentingnya tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat, khususnya di bidang pertanahan dan tata ruang.

“Apa yang selama ini kita konsep dan rancang bersama (kebijakan di pusat, red), pada intinya adalah meningkatkan layanan untuk masyarakat. Kita ini adalah pelayan. Dan sebagai pelayan kita harus melayani masyarakat,” ungkap Wamen ATR/Waka BPN.

Raja Juli Antoni juga mengingatkan kembali mengenai Tujuh Layanan Prioritas yang diluncurkan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023, di antaranya Pengecekan Sertipikat, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), Hak Tanggungan Elektronik, Roya, Peralihan, Pendaftaran SK, serta Perubahan Hak Guna Bangunan/Hak Pengelolaan (HGB/HPL) menjadi Hak Milik (HM) untuk rumah tinggal, rumah toko, dan rumah kantor.

“Tujuh layanan itu meng-cover 79% layanan dari seluruh layanan di daerah. Jika tujuh layanan tersebut berhasil dimaksimalkan artinya 79% pelayanan kepada masyarakat di daerah berhasil dibenahi,” tegas Wamen ATR/Waka BPN.

Di akhir pengarahan, Raja Juli Antoni juga mengimbau jajaran agar meningkatkan layanan dengan memanfaatkan media sosial untuk memberikan informasi yang maksimal kepada seluruh masyarakat.

Khususnya, kepada anak muda dengan konten-konten yang menarik, sehingga pelayanan yang sudah dibangun bisa sampai dan dipahami oleh masyarakat.

Jurnalis: Agung Nugroho