JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami dugaan sejumlah pejabat di Basarnas menerima uang panas dari swasta terkait korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle pada 2014.

Dugaan itu didalami saat memeriksa saksi Direktur CV Delima Mandiri, William Widarta, Senin (28/8/2023).

“Saksi hadir dan didalami pengetahuannya, antara lain terkait dengan dugaan keikutsertaan perusahaan saksi dalam kegiatan lelang di Basarnas,” kata Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, Selasa (29/8/2023).

KPK menduga, saksi William mengetahui soal aliran uang ke sejumlah pejabat Basarnas. Oleh karena itu, dia dimintai keterangan oleh tim penyidik KPK dalam rangka proses penyidikan.

“Dikonfirmasi juga terkait dugaan adanya pemberian dan aliran uang dari pihak swasta ke beberapa pihak pejabat internal di Basarnas,” ujar Ali Fikri.

Tim penyidik KPK juga telah memeriksa Pranata Komputer Ahli Madya Basarnas, Ari Mustofa. Ari, yang juga mantan PPK serta Tim Pokja Basarnas, dicecar KPK soal tahapan lelang di Basarnas.

“Saksi hadir dan didalami keterangannya, antara lain terkait dengan berbagai tahapan lelang proyek di Basarnas,” ucap Ali Fikri.

Jurnalis: Dewo