BEKASI – Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengunjungi kantor pertanahan Kabupaten Bekasi, provinsi Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).

Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi Menteri Hadi melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Gereja Kristen Injil (GKI) di Tanah Papua dengan Kementerian ATR/BPN terkait Pelaksanaan Pendaftaran Tanah, Asistensi Pencegahan, dan Penanganan Permasalahan
Pertanahan Aset GKI di Tanah Papua.

Hal ini merupakan komitmen Kementerian ATR/BPN dalam melakukan percepatan sertifikasi terhadap rumah-rumah ibadah dan penyelesaian permasalahan tanah-tanah tempat ibadah umat beragama di Indonesia.

“Karena di Papua permasalahan tanah ini menjadi perhatian kita semua dengan ditanda tangani ini secara otomatis. Seluruh Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Pertanahan khususnya di Papua ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan tanah,” kata Menteri Hadi di lokasi acara.

Dia menegaskan Kementerian ATR/BPN akan menyelesaikan permasalahan tanah wakaf dan tanah tempat ibadah tidak terkecuali tanpa diskriminasi. Dia memastikan semua umat agama akan beribadah dengan tenang jika rumah ibahnya sudah memiliki sertifikat.

Pada kesempatan itu, Menteri Hadi juga mengucapkan terimakasih kepada PJ Bupati Bekasi yang telah menghibahkan tanah seluas 10 m² untuk kantor pertanahan Kabupaten Bekasi.

“Pihaknya menyakini kalau di wilayah Bekasi ini sangat padat karena memang juga masyarakatnya hitrogen tentunya juga banyak yang menginginkan penyelesaian masalah hak atas tanah termasuk juga peralihan hak, roya, hak tanggungan, zona nilai tanah, surat keterangan pendaftaran tanah (SKPT), semuanya dilayani oleh kantah Kabupaten Bekasi,” ujar Hadi.

Hadi Tjahjanto meminta Kantah Kabupaten Bekasi tingkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Ada tujuh layanan, di antaranya informasi pertanahan, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT), Zona Nilai Tanah (ZNT), Hak Tanggungan, Roya, pengecekan sertipikat, dan peralihan hak. Saya juga minta agar pelayanan kepada masyarakat ini dipermudah, dan masyarakat di Bekasi menerima pelayanan dengan suasana yang sejuk, nyaman, pegawainya juga murah senyum,” ujar Hadi Tjahjanto.

Kantah Kabupaten Bekasi sendiri memiliki kinerja yang sangat baik, yaitu 100% dari 21.163 berkas permohonan yang masuk ke dalam layanan prioritas sudah terselesaikan hingga minggu pertama September 2023.

“Kita harus melayani masyarakat, harus dengan senyum ikhlas. Apabila masyarakat juga tidak puas dengan layanan Kantah Kabupaten Bekasi silakan berikan nomor telepon 0811-1068-0000, layanan melalui WhatsApp itu langsung saya baca,” ujar Hadi.

Terkait peresmian loket, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Barat, Rudi Rubijaya menyampaikan bahwa pihaknya telah mengawal sejak tahap perencanaan. “Pembangunan loket ini berkat kolaborasi dari seluruh stakeholder, ada beberapa dari pemerintah daerah juga, sehingga akhirnya loket modern yang kita bangun bisa terwujud. Mudah-mudahan bisa menjadi amal ibadah bagi kita semua,” paparnya.

Pada momen peresmian tersebut, Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan menyatakan dukungannya terhadap upaya peningkatan kualitas Kantah Kabupaten Bekasi. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan hibah berupa tanah seluas 10.000 meter persegi oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.

“Ini sebagai wujud apresiasi kita juga karena memang Kabupaten Bekasi ini PAD (Pendapatan Asli Daerah, red)-nya dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, red) dan PBB (Pajak Bumi dan Bangunan, red), sehingga kalau ATR/BPN kerjanya optimal dampaknya PAD juga optimal,” ungkapnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga memberikan bantuan kendaraan untuk mendukung mobilitas pelayanan kepada masyarakat.

“Kami memberikan bantuan berupa mobil operasional, sebagian di tahun 2024. Tentunya untuk menunjang layanan mobilitas ke daerah-daerah, ke desa-desa. Karena, luasnya Kabupaten Bekasi itu lebih luas dari DKI Jakarta. Jarak tempuh perjalanan ini membutuhkan sarana mobilitas yang kuat,” tutur Dani Ramdan.

Jurnalis: Agung Nugroho