JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Anas menerima kunjungan kerja Kepala Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono untuk membicarakan kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), transformasi digita, dan persiapan Aparatur Sipil Negara yang akan pindah ke IKN.

Hal itu dikatakan Menteri Azwar Anas kepada wartawan usai terima kunjungan kerja Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023).

“Hari ini sudah mendapatkan gambaran apakah para ASN sudah siap atau belum dan kedepannya perlu penajaman untuk pindah ke IKN. Kementerian PANRB berharap kebutuhan yang diperlukan oleh Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) terkait SDM. Hari ini sudah ditandatangani 1.600 peta jabatan yang ada di Otoritas Ibu Kota Nusantara dan begitu juga untuk keperluan yang lainnya,” ujar Azwar Anas.

Menteri Anas berpesan bahwa ini adalah berbasis digital masuk e-kinerjanya sehingga kontrol semuanya berbasis digital sesuai dengan arahan Presiden Jokowi kepada Kementerian PARB.

“Agar IKN basisnya pengelolaan pemerintah berbasis digital,” tukas dia.

Pada kesempatan yang sama Kepala OIKN Bambang Susantono mengapresiasi bimbangan juga arahan dari Menteri Anas berserta seluruh jajaran. Hal ini dikarenakan IKN akan menjadi kota cerdas (smart city) maka tadi transformasi digitalnya harus mengikuti.

“Maka pihak OIKN akan mengadopsi sistem-sistem yang akan dikembangkan di Kementerian PANRB agar ini cepat dilaksanakan. Oleh sebab itu IKN menyediakan diri menjadi living labborlatori untuk pelaksanaan transformasi digital,” ujar Kepala OIKN Bambang.

Dia juga mengatakan terkait tata kerjanya sehingga IKN ini menjadi model yang diminta atau diarahkan oleh Presiden sebagai satu model.

Bagaimana pihak OIKN mentransformasi peradaban sehingga new working style, new living style, dan new learning style itu akan terjadi di ikn.

“Kami juga berterimakasih khusus kepada KemenPANRB ini dan berterima kasih telah mendapatkan desk khusus di KemenPANPRB sehingga nanti kami tentu berbagai hal yang ingin dikonsultasikan sekaligus bimbungan dari Kemenpan RB akan kami adopsi di IKN,” tandas Kepala OIKN.

Sementara itu Menteri Anas mengungkapkan soal kebutuhan ASN bukan hanya gedung dan tunjangan saja, tetapi jenjang pendidikan seperti perlu adanya TK, SD, SMA dan Madrasah Tsanawiyah yang bagus berkualifikasi tinggi dan sedang berjalan.

“Ini akan berkoordinasi terus agar kebutuhan ASN termasuk yang kesana sedang hamil bisa saja lahir 6 bulan setelah berdinas di sana atau punya bayi kecil yang mau TK atau yang mau SD ini kita siapin sehingga dengan demikian bukan hanya menjaga penghasilan tapi ASN di sana justru juga bisa menjaga mata hatinya supaya menjadi anak yang hebat juga,” pungkas Azwar Anas.

Jurnalis: Agung Nugroho