Jakarta, Indonesia Parlemen – Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku pembunuhan wanita cantik PNS BNN yang diketahui bernama Indria. Pelaku adalah suaminya sendiri Mochamad Akbar (38) yang dibekuk petugas di daerah Batam, dimana sebelumnya sempat kucing kucingan dengan petugas yang memburunya.
Dari kronologis itu, Akbar awalnya diduga terlibat cekcok dengan istrinya Indria di Perumahan River Valley Cijeruk, Bogor pada Jumat 1 September 2017 lalu. Dia lalu menembak Indria dengan senjata api. Tembakan itu mengenai bagian punggung Indria. Sekitar 30 menit sebelum jasad korban ditemukan warga. Usai itu peluku terlihat meninggalkan rumah kontrakan Indria.

Masih di hari yang sama, Akbar terbang ke Batam melalui Bandara Halim Perdana Kusuma. Berdasarkan beberapa foto rekaman CCTV, terlihat Akbar tiba di Bandara Halim pukul 12.05 WIB. Akbar diketahui memesan tiket dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) kakaknya, MT, sehingga jejak Akbar di daftar manifes tidak tercium petugas. Apalagi perawakan MT memiliki kemiripan dengan Akbar.

Namun sepak terjang Akbar di bandara tidak melulu berjalan mulus. Saat melewati X-ray, terdeteksi peluru dalam tas yang dibawa Akbar.”Ditemukan tiga peluru,” ujar Kapolres Kabupaten Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.

Akbar lalu diperiksa oleh petugas keamanan bandara. Akbar berkelit peluru itu milik kakaknya yang merupakan anggota sebuah kesatuan. Petugas tidak langsung mempercayai pengakuan Akbar.

Akbar diminta oleh petugas untuk memanggil kakaknya untuk dimintai keterangan tentang kepemilikan tiga butir peluru itu. Kesempatan itu digunakan Akbar untuk kabur dari pengawasan petugas.
“Ia tidak kembali ke ruangan petugas, tapi masuk kembali tanpa sepengetahuan petugas, lalu terbang ke Batam,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Bimantoro Kurniawan.
Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga, Akbar akhirnya berhasil dibekuj. Akbar ditangkap di rumah saudaranya di Tanjung Buntung, Bengkong, Batam.
Akbar menjalani serangkaian pemeriksaan. Dia mengaku menembak Indria dengan senjata rakitan setelah cekcok masalah ekonomi. “Yang bersangkutan mengakui perbuatan menembak, tapi tidak koperatif, menyembunyikan senpinya,” ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.

Senjata rakitan itu hingga kini masih dicari polisi. Alat bukti ini dibutuhkan untuk menetapkan Abdul melakukan pembunuhan berencana kepada Indria. Motif sesungguhnya Akbar menghabisi nyawa istri yang dicintainya itu juga masih dalam penyidikan aparat Kepolisian.

Dalam pemerikasaan petugas, pelaku tidak kooperatif terkait penembakan pegawai BNN, Indria Kameswari.

Sementara itu, Akbar akan menjalani tes kesehatan dan kejiwaan oleh polisi.”Sampai saat ini, kami belum menerima surat sakit atau dokumen pendukung mengenai kondisi kejiwaan yang bersangkutan dari pihak keluarga. Ke depan, kami akan cek kesehatan dan kondisi kejiwaan yang bersangkutan,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Bimantoro Kurniawan, Kamis (7/9/2017). (Faiz)