Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi

SOLO –  Saat ini jajaran Polri sedang menyelidiki maraknya selebaran-selebaran yang ada di wilayah Klaten, Jateng terkait perpanjangan PPKM yang menuai kritikan maupun sindiran di tempel di sejumlah titik.

Penyelidikan, kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy, dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang timbul di tengah masyarakat serta mengungkap siapa pelakunya.

“Kami menyadari dan memohon maaf kepada masyarakat serta sektor-sektor yang terganggu akibat PPKM. Namun, kesehatan dan keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Kesehatann dan keselamatan rakyat untuk anak cucu kita kedepan,” tegas Kabid Humas mewakili Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu (19/8/2021).

Pejabat Utama Polda Jateng itu meminta kesadaran masyarakat untuk bersabar hingga PPKM usai.

“Kami memohon dukungan dari masyarakat untuk bersama memerangi pandemi Covid-19 dengan mematuhi aturan dan menerapkan protokol kesehatan,” tandasnya.

Langkah antisipatif ini dilakukan menyusul adanya temuan selebaran yang bermuatan kritikan atau sindiran terhadap Pemerintah terkait dengan Perpanjangan PPKM, pada Selasa tanggal 17 Agustus 2021 sekitar pukul 10.00 wib yang terpampang atau ditempel di sejumlah lokasi.

Adapun isi selebaran yang terpasang, diantaranya bertulis  ; Covid 19 belum selesai, 2024 sudah mulai, FIX!!!COVID 19 SYARAT KAMPANYE, DENGAN JANJI JANJI YANG AKAN MENGAKHIRI PENDERITAAN RAKYAT ! Pasti semua hanya janji manis Tapi tak berbuah manis

Tulisan lain berbunyi PERPANJANGAN PPKM, SI KAYA MAKIN KAYA SI MISKON MAKIN MISKIN, DIPAKSA NGEPRONE, GERAK DIKIT LANGSUNG ANCAMAN PIDANA

Begitu juga ada selebaran bertuliskan 17 AGUSTUS TAHUN INI TEMANYA BERTAHAN HIDUP !!! DIPAKSA SEHAT DINEGARA SAKIT #PPKMSampaiMampus

Selebaran tersebut, berdasar pemantauan  ditemukan dibeberapa tempat, seperti di tiang Trafficlight simpang empat GOR Gelar Sena Klaten, Tembok Pagar GOR Gelar Sena Klaten, Teras Warga samping GOR Gelar Sena Klaten,, Tiang Trafficlight simpang 4 MAN 2 Klaten dan ditembok Pintu Taman Lampion Klaten.

Reporter: Heri