Foto: ilustrasi

JAKARTA – Percobaan perampokan bank di Cilandak, Jakarta Selatan yang dilakukan oleh seorang staf HRD bank swasta berinisial BS (43) berhasil diungkap polisi. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan pelaku memiliki gaji besar yaitu Rp 60 juta.

“Posisinya cukup bagus sebenarnya, dan kalau dilihat dari penghasilan atau gajinya itu sudah cukup besar, kalau gak salah Rp 60 juta per bulan,” kata Budhi saat jumpa pers di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2022).

Kondisi tersangka terlilit utang yang mesti dibayarkannya dalam waktu dekat sehingga dia pun nekat merampok bank.

“Terus dikejar oleh yang meminjamkan utangnya, sehingga dia timbul pikiran nekat untuk melakukan kejahatan,” ucap dia.

Budhi mengungkapkan, BS merancang perampokan bank itu karena terinspirasi dari film Money Heist.

“Dipengaruhi oleh film yang dia tonton. Bahwa karena mungkin selama ini pandemi, banyak WFH, kemudian banyak menonton tv, dia mempraktekkan ini,” kata Budhi.

Sebelum merampok, BS melakukan survei di beberapa bank pada kawasan yang sama. Tersangka memetakan bank mana yang sepi pada saat tertentu. “Tersangka mengincar bank pembangunan daerah ini karena melihat bank ini cukup sepi sehingga tersangka ini menganggap leluasa untuk merampok.”

Budhi mengimbau masyarakat tidak mudah terpengaruhi oleh film serta perlu selektif dalam memilih film yang akan ditonton.

“Karena tidak semua filmnya itu bisa dipraktekkan dalam kehidupan nyata, ada kategori film yang harus masih dalam pengawasan.”

Tersangka melengkapi dirinya dengan sepucuk pistol airsoft gun, namun usahanya bisa digagalkan oleh petugas keamanan bank BJB Fatmawati. Selain membawa airsoft gun, BS ternyata juga membawa alat kejut listrik.

“Tersangka percobaan perampokan bank ini kami kenakan pasal berlapis yakni percobaan perampokan yaitu Pasal 365 Juncto Pasal 53 KUHP dan juga UU Darurat. Ancaman hukuman 10 tahun penjara,” kata kapolres.