Presiden Jokowi meninjau Gudang Bulog, di Jakarta Utara, Rabu (21/07/2021). (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengklaim rata-rata harga beras RI lebih murah dibandingkan China, yakni Rp10.850 per kg pada Agustus 2022.

“Harga beras kita di angka rata-rata masih 10 ribuan, coba lihat di negara-negara lain kemarin saya cek di kedutaan, di Jepang Rp66 ribu, di Korsel Rp54 ribu, Amerika Rp52 ribu, di China Rp26 ribu. Ini yang harus kita pertahankan,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (18/8/2022)

Eks Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, dunia mengalami krisis pangan akibat terhambatnya rantai pasok pangan sebagai dampak dari perang dan ketegangan geopolitik.

Bahkan, Indonesia mendapat penghargaan dari Institut Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI) atas sistem ketahanan pangan yang baik dan swasembada beras.

Presiden Jokowi meminta agar produksi beras dapat ditingkatkan, sehingga Indonesia tidak hanya swasembada, namun bisa melakukan ekspor untuk mengatasi kelangkaan pangan di sejumlah negara.

“Karena sudah mengerikan sekali, yang menyampaikan lembaga internasional, sudah 60 negara diprediksi akan ambruk ekonominya, dan 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut dan kelaparan,” kata Jokowi.

Menurut dia, harga beras di beberapa daerah bahkan lebih murah. Salah satunya di Merauke yang hanya dibanderol Rp6.000 per kg.

Untuk itu, ia mengatakan daerah yang kekurangan beras bisa meminta pasokan dari dari Merauke. Namun, Jokowi sadar biaya logistik mengirim beras ke beberapa daerah masih mahal.

Maka itu, ia sudah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengeluarkan surat keputusan bahwa daerah bisa menggunakan anggaran tak terduga untuk membiayai pengiriman beras.

“Ada daerah lain yang kekurangan beras kenapa nggak ambil dari Merauke yang harganya masih murah? Masalahnya transportasi mahal. Saya sampaikan ke Kemendagri transportasi itu mestinya anggaran tak terduga bisa digunakan,” jelas Jokowi.

Jurnalis: Agung Nugroho