Salah satu batu akik milik peserta kontes. Dok: IP/Dirham

BEKASI – Komunitas Batu Akik Sehati (Kompas) meriahkan hari jadinya yang ke-5 dengan menghelat perlombaan yang diikuti penggiat batu akik Se-Nusantara.

“Rekan-rekan yang datang se-Jabotabek bahkan dari papua juga datang, yang dari pulau bacan juga sampai sampai kemari (datang),” kata Darozi selaku pembina Kompas, di Bekasi, Minggu (9/10/2022).

Dalam kontes tersebut, para peserta ingin menunjukkan ciri khas batu akik dari wilayahnya masing-masing.

“Mereka juga ingin menggaungkan kebudayaan batu alamnya. Secara individu juga ingin lebih kenalkan batu yang dibawanya seperti batu bacan dari pulau Ambon,” ujar Darozi.

Selain itu, kata Darozi, acara tersebut bertujuan agar membangkitkan kembali penggiat batu akik terutama batu pandan.

“Dengan adanya acara ini, ketika di konteskan nilai batu akik akan lebih bernilai baik dikalangan penggiat batu maupun kolektor ketika batu itu mendapat reward atau piala,” ucap dia.

Kini, komunitas Kompas punya 15.800 anggota atau komunitas yang tersebar di indonesia.

Hasanudin Amin, ketua umum komunitas mengatakan dalam perlombaan batu akik khususnya batu akik jenis pandan telah menghadirkan para juri yang profesional.

“Juri itu pasti menilai dari sisiknya, warna, tekstur batu itu yang dinilai dari juri,”j elasnya.

Dalam perlombaan itu, lanjut dia, terbagi dalam klafikasi nya dari ukuran small, medium, large.

“Dari situ kita dapat menilai berdasarkan ukuran serta kerapihan batu akik,” pungkas dia.

Jurnalis: Dirham