Kerusuhan di Wamena, Papua. Dok: ist

JAKARTA – Polda Papua mengungkapkan jumlah korban tewas dari warga sipil akibat kerusuhan di Wamena  berjumlah 12 orang.

“Jadi semuanya ada 12 orang, dua (korban tewas) itu tidak dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) sehingga sempat tidak terdata,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Benny Adi Prabowo kepada wartawan, Sabtu (25/2/2023).

Benny menjelaskan dua korban tewas itu merupakan pendatang yang diserang kelompok perusuh. Sedangkan, 10 korban lainnya merupakan warga yang menyerang aparat sehingga harus ditindak tegas.

“Mereka melawan aparat keamanan jadi mereka kita lakukan tindakan, karena membahayakan petugas dan warga lainnya,” ujar dia.

Sementara itu, sebanyak 23 orang warga dilaporkan mengalami luka ringan hingga berat. Sebanyak delapan orang di antaranya mengalami luka ringan dan sudah dipulangkan usai mendapatkan perawatan medis.

“Luka berat masih dalam perawatan,” tuturnya.

Sebanyak 18 personel kepolisian mengalami luka-luka. Seorang personel mengalami luka serius akibat terkena panah di kaki.

Benny menjelaskan susana keamanan di Wamena telah kondusif. Masyarakat sudah kembali menjalani aktivitas secara normal.

“Saat ini kondisi dalam keadaan aman terkendali, tidak ada lagi rentetan peristiwa akibat pristiwa kemarin,” terangnya.

Berdasarkan laporan yang diterima, kerusuhan itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT pada Kamis, 23 Februari 2023. Kerusuhan diawali saat mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma, karena diduga akan melakukan penculikan anak.

Mendapat laporan tersebut, anggota yang dipimpin Kapolres Jayawijaya langsung ke TKP dan berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan membawa terduga pelaku ke Polres.