JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan jika pemerintah sudah mengantisipasi kenaikan harga beras di sejumlah pasar di Indonesia. Badan Urusan Logistik (Bulog) diminta untuk mengguyur pasar dengan stok beras dari petani dan impor.

“Ya karena semua negara naik, ini sama seperti barang-barang yang lain. BBM juga gitu kan kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek,” kata Jokowi saat meninjau penyerahan bantuan pangan cadangan beras di gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).

Pada kesempatan itu, dia mengungkapkan kenaikan harga beras dalam negeri juga dipicu oleh kebijakan beberapa negara seperti India yang menyetop ekspor beras demi mengamankan pasokan dalam negerinya. Meski demikian, Jokowi mengaku sudah mengantisipasi dampak dari kebijakan tersebut.

“Yang paling penting manajemen tata kelola kita dalam menghadapi itu, punya. Yang penting itu,” ujarnya.

Selain itu, kebijakan penyaluran bantuan pangan cadangan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan stok beras di masyarakat.

“Setelah ritel semua diguyur oleh Bulog, Cipinang diguyur oleh Bulog, kemudian masyarakat juga diberi ini (bantuan beras), juga operasi pasar memberikan ke rakyat sehingga stok di rakyat, stok di gudang swasta semuanya ada,” kata Jokowi.

Kendati begitu, kenaikan harga beras, Jokowi optimistis inflasi tetap akan terjaga sesuai proyeksi pemerintah tahun ini, yaitu di angka 3% plus minus 1%.

“Kalau inflasi, saya kira masih akan terjaga di sekitar 3%,” pungkas dia.

Jurnalis: Dewo