Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron. Dok: KPK

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron tak menanggapi pernyataan Denny Indrayana soal bahwa KPK sudah 19 kali ekspose dalam kasus Formula E dan pimpinan sudah menyepakati Anies menjadi tersangka.

“Itu kan katanya Pak Denny ya, jadi saya kira yang bisa mengklarifikasi adalah Pak Denny saja, bukan kami,” kata Ghufron di kantornya, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Ghufron menyebut KPK adalah penegak hukum yang bekerja berdasarkan hukum dan alat bukti.

Dia menjelaskan, KPK tidak bekerja untuk merespons komentar-komentar yang tidak berdasar.

“Semua proses hukumnya berdasarkan hukum dan alat bukti, jadi kami tidak sedang merespons komentar-komentar,” kata dia

Kasus itu diketahui merupakan perkara penyelenggaraan Formula E. Gelaran balapan mobil listrik itu tengah diselediki KPK.
HAM Denny Indrayana mengatakan mendapatkan informasi bahwa Anies Baswedan akan segera menjadi tersangka.

“Kabar itu sudah menjadi informasi yang beredar di banyak kesempatan,” kata Denny dal keterangan tertulis, Rabu (21/6/2023).

Denny menyebut bukan hanya dirinya yang pernah menyatakan hal tersebut. Dia mengatakan di banyak kesempatan sejumlah pakar juga menyatakan menjadikan Anies tersangka merupakan skenario pamungkas untuk menjegal mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi kontestan dalam Pilpres 2024.

Denny mengatakan KPK sudah 19 kali melakukan gelar perkara terkait kasus yang menyeret Anies. Kasus itu diketahui merupakan perkara penyelenggaraan Formula E. Gelaran balapan mobil listrik itu tengah diselediki KPK.

Menurut Denny, dia mendapatkan info dari anggota DPR bahwa Anies segera menjadi tersangka di kasus itu. Dia bilang semua komisioner KPK saat ini sudah satu suara.

“Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat,” Pungkas dia.

Jurnalis: Agung Nugroho

Denny bilang inilah yang menjadi alasan masa jabatan pimpinan KPK diperpanjangal oleh Mahkamah Konstitusi, dari 4 menjadi 5 tahun. “Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi, dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo,” kata dia.