JAKARTA – Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba meringkus lima tersangka baru yang merupakan jaringan narkoba Fredy Pratama.

Kasatgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Irjen Asep Adi Suheri mengatakan, tersangka pertama, yaitu melakukan tindak pidana asal (TPA) narkoba dengan inisial MBS yang berperan sebagai kurir narkoba jenis sabu.

“Yang kedua, TPPU (tindak pidana pencucian uang) narkotika inisial A, H, NU dan DAK yang berperan sebagai penerima dan pengelola uang dengan aset hasil penjualan narkotika jaringan FP,” kata Asep dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Selasa (3/10/2023).

Menurut Asep, ditetapkannya lima tersangka baru tersebut yang terkait dengan TPA dan TPPU Narkoba. Hingga saat ini total tersangka jaringan Fredy Pratama menjadi 44 tersangka.

Selain menetapkan lima tersangka baru, satgas juga menetapkan 2 orang yang dimasukan ke daftar pencarian orang (DPO).

“Tersangka TH berperan sebagai pengelola uang dan aset FP, sesuai data perlintasan data imigrasi TH berada di Thailand. Tersangka N alias S berperan sebagai bandar narkotika jaringan FP di wilayah Sulawesi,” ucapnya.

Diketahui, Bareskrim Polri telah mengungkap kasus kejahatan lintas negara terkait narkotika dan pencucian uang yang melibatkan jaringan kriminal kelas kakap, Fredy Pratama.

Fredy Pratama yang dikenal dengan nama samaran The Secret, Cassanova, Mojopahit, dan Airbag, mengendalikan operasi narkoba di Indonesia dari Thailand.

Dia ternyata terafiliasi dengan jaringan narkoba the golden triangle atau segitiga emas, yaitu jaringan narkoba yang meliputi bagian utara Asia Tenggara, yakni Thailand, Laos, dan Myanmar.

Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada mengungkapkan, sindikat narkoba ini memiliki struktur yang terorganisasi dengan peran masing-masing, termasuk bidang operasional, keuangan, pembuatan dokumen, dan pengumpulan uang. Mereka menggunakan aplikasi komunikasi khusus dan banyak rekening bank yang berbeda.

“Kami juga menemukan penggunaan beberapa rekening bank dan identifikasi struktur jaringannya dengan peran masing-masing,” kata Wahyu.

Jurnalis: Dewo